Mudik Bersama Keluarga besar

Biasanya, kalau orang mudik pasti saat awal lebaran. Berbeda dengan keluargaku, mudik di akhir lebaran.😂

 

Juli 2019

Ayah memberi tahu Bunda, aku, dan adik-adik. Kalau, beberapa pekan lagi kami akan mudik ke Jawa. Rasa senang dan tak percaya bercampur menjadi satu. Jujur saja, selama ini aku sama sekali belum pernah ke Jawa. Jadi, ini adalah mudik pertamaku. Eyang, hampir setiap lebaran selalu mudik. Ketika beliau ingin mengajak, jawaban yang terucap adalah ‘Bunda ikut tidak?’. Kalau Bunda tidak ikut, berarti aku juga tidak ikut. Sekarang yang mengajak mudik Ayah, sudah pasti ikut dong. Tapi, Eyang tidak ikut. Karena, Eyang sudah mudik lebih dulu saat lebaran.

 

Persiapan

 

Kendaraan

Kalau ingin bepergian jauh pasti harus ada yang namanya persiapan. Kami mudiknya lewat jalan darat (mobil). Jadi, harus membeli bagasi atas. Omku sudah membelikan dua bagasi atas. Jadi, ayah tidak perlu membeli lagi. Dua mobil sudah cukup untuk keluarga besarku. Yang terdiri dari, Ayah, Bunda, dua Adik, dua Om, tiga Tante, dan lima Sepupu. Satu mobil, dua keluarga. Nenek di mobil Om.

 

Persiapan Diri

Namanya saja mudik, berarti menginap dong ….😅

Panjang mudikku cukup lima hari saja. Kalau mudiknya lima hari, bajunya sudah pasti tidak sedikit. Tapi kata bunda, nanti laundry saja di Jawa. Jadi, bawaannya tidak terlalu banyak. Ternyata, walaupun sudah dikurangi sedikit tetap saja banyak. Keluargaku dua koper. Bunda menyuruhku dan adik-adik untuk membawa sepatu dan sandal. 

 

Keberangkatan

 

Jam tiga pagi aku sudah dibangunkan untuk bersiap. Setelah semua selesai bersiap, aku dengan keluarga kecilku berangkat ke rumah Nenek. Sampai di rumah Nenek, terdengar adzan Subuh dikumandangkan. Akhirnya kami sholat terlebih dahulu. Sambil menunggu Ayah dan Om yang sedang sholat, aku, Sepupu, Bunda, dan Adik makan roti agar tidak lapar saat perjalanan panjang. Setelah semua sudah masuk mobil, kami berangkat. perjalanan panjang sudah dimulai.

 

Perjalanan kami lumayan panjang. Berangkat dari Jakarta jam empat lewat. Sampai di Jawa kurang lebih jam sepuluh malam. Malam pertama, kami menginap di rumah saudara Eyang di Purworejo. Pagi hari tiba, kami langsung bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Dari Purworejo kami ke Wates. Karena masih pagi, Ayah membuka jendela mobil. Udara pagi yang sejuk masuk ke dalam. Jalanan masih sepi, kanan dan kiri jalan dihimpit dengan persawahan yang amat luas. Tidak jauh dari depan mobil, ada lampu merah. Tak lama kemudian, Bunda berteriak. Ternyata, ada seekor kucing yang sedang menyebrang dan tertabrak motor. Aku yang kaget langsung melihat. Kucing itu sudah tidak berdaya, sampai sedih melihatnya. Lampu sudah berganti hijau, Ayah mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang. Matahari sudah mulai menampakkan diri, Hingga rasa gerah mulai ada. Ayah menutup jendela dan menyalakan pendingin mobil. Tak terasa, kami sudah berada di Wates. Di Wates, kami bermalam di hotel dengan nama King hotel. Pagi harinya, kami ke rumah saudara Ayah. 

 

Dari rumah saudara Ayah, kami ke Yogyakarta dan menginap di Homestay. Jogja adalah tempat untuk kami bersenang-senang. Banyak tempat wisata yang menarik. Tempat wisata pertama yang dikunjungi adalah keraton Yogyakarta. Saat ke Keraton, Bunda menyuruhku dan adik-adik untuk memakai sepatu. Setelah berkeliling di Keraton, kami berpencar. Mobil yang dibawa Ayah ke Borobudur, dan mobil yang dibawa Om ke alun-alun.

 

Di borobudur aku, adik, dan sepupuku ditantang oleh Bunda. Kalau kami bisa naik sampai puncak, Bunda akan membelikan es. Kami menerima tantangan Bunda. Sebelum naik ke Borobudur, Ayah membeli tiket masuk. Setelah tiket didapat, kami baru diperbolehkan masuk. Alhamdulillah, kami semua dapat naik sampai puncak. Walaupun sedikit ngos-ngosan😅.

 

Aku, Adik, dan Sepupu langsung menagih janji Bunda. Kata Bunda di atas tidak ada yang jual es. Setelah sampai di bawah, ternyata ada kios kecil yang menjual thai tea. Untung saja belum membeli es. Aku, adik, dan sepupu langsung izin untuk membeli thai tea. Setelah membeli, kami pulang ke homestay untuk istirahat. Malamnya, kami ke Malioboro. Setelah sampai, kami membeli sedikit oleh-oleh untuk teman. Tak terasa, sudah larut malam. Kami kembali ke homestay untuk tidur.

Pagi hari tiba, pemilik homestay mengantar roti. Bunda menyuruhku untuk membuat roti untuk sarapan pagi. Setelah sarapan, kami pulang ke Jakarta. Alhamdulillah, Kami sampai dengan selamat. Rasanya senang sekali bisa mudik bersama keluarga.

Terima kasih sudah membaca ceritaku. Semoga menghibur dan bisa menjadi inspirasi. Jangan lupa kasih komentar dan share ceritaku ya! Terima kasih
Logo anbita

Anbita

Hai, aku narablog cilik. Blog Anbita berisi tulisanku tentang cerita dan pengalaman.

Baca Juga

Copyright @2023 | Anbita